Saturday, November 11, 2006

Number 1

Waktu itu aku masih buta, waktu itu aku masih bisu
Gulita telah lelah menjadi sahabat dan hening sudah jemu berkawan

Tuhan masih enggan membawaku, kataNya aku belum cukup
Entah apa maksudnya, tapi aku memang belum cukup, cukup semuanya
Ketika berlari, aku belum cukup cepat, ketika sujud, aku belum cukup bersih

Aku terbangun dari mimpi yang syahdu
Mimpi tanpa aku dan tanpa kamu
Mimpi itu tentang kita
Kita berdua, duduk dalam ramai yang sunyi, terlelap dalam hening yang bising

Bulan memandangiku, dia bertanya dengan bahasa yang tak kupahami
Bintang datang untuk membantu sesatku, dengan arah yang simpang
Matahari sinariku, dengan kemilau yang tak pelak ku terawang
Langit payungkanku, dan hujan tetap basahi hatiku
Tapi aku, aku terjatuh dan mengadu pada bumi yang dapat kusentuh

Detik, menit, jam, hari, teruuuuuuuuuus saja…
Sekarang apa, kita dimana
Minggu, bulan, tahun, berhenti.
Tubuh, jiwa, hati, nadi, apa itu semua
Itu kita, itu kamu, itu saya, itu… kata
Tanpa makna, tanpa arti, namun hidup, berdetak, tertawa, diam, ssshh…!!

Wigra. 2006